Kemenag Temanggung Siap Bantu Rehab MTs Al Islam Pare
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Guru dan staf di MTS Al Islam Desa Pare Kecamatan Kranggan terjun membersihkan puing-puing atap sekolah mereka yang runtuh diterjang hujan deras, Selasa (26/1).
Kepala MTS Al Islam Desa Pare Kecamatan Kranggan Muhammad (41) mengatakan, atap bangunan madrasah di lantai 2 mengalami rusak parah, setelah ambruk pada Senin (25/1).
Menurutnya, proses pembersihan puing-puing reruntuhan memang harus dipercepat, mengingat kondisi saat ini yang sering turun hujan.
\"Kami berusaha menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan kembali. Kami dibantu warga setempat, sehingga proses pembersihan lebih cepat,\" tuturnya.
Sejumlah barang yang kemungkinan besar masih bisa digunakan kembali seperti genting, kayu penyangga atap ruangan hingga beberapa perlengkapan ruangan seperti meja, kursi, papan tulis dan sebagainya.
\"Yang atapnya ambruk kelas IX A dan IX B, masih banyak barang yang bisa diselamatkan dan digunakan kembali. Barang-barang itu kami pisahkan dan simpan di tempat lain yang lebih aman,\" katanya.
Baca Juga
Hujan Deras, Tembok MTs Pare, Temanggug Roboh
Menurutnya, sebelum ambruk, pihaknya sempat menemukan beberapa genting yang bolong di bagian depan ruang kelas pada awal 2020 lalu. Karena keterbatasan anggaran dan terdampak pandemi Covid-19, beberapa genteng itu belum sempat diperbaiki, sementara pihaknya kurang memperhatikan kondisi ruangan di bagian lantai atas karena tidak dipakai hingga 1 tahun terakhir.
\"Lantai dua jarang dilewati, gak terpantau selama pandemi Covid-19. Awalnya memang sudah terlihat ada beberapa genting yang bolong di bagian depan ruangan namun belum terpantau menyeluruh. Guru-guru yang berangkat hanya di bagian ruangan bawah,\" terang Muhammad usai membersihkan puing runtuhan.
Ia memperkirakan kerugian akibat dari kejadian ini hingga Rp80 juta. Alokasi tersebut dihitung dari perhitungan renovasi ulang atap dua ruangan yang terdampak, belum termasuk ruangan sampingnya yang juga ikut terimbas.
Bangunan ini terakhir renovasi 2008, baru 12 tahun. Temboknya masih utuh, hanya bagian atap karena terkena air hujan yang masuk.
\"Kami berharap ini, juga jadi pembelajaran pihak sekolah agar ke depan lebih hati-hati dan antisipatif agar tidak terulang,\" tuturnya.
Muhammad berharap ada uluran tangan masyarakat maupun pihak-pihak terkait guna mempercepat proses pembangunan sebelum digunakan kembali saat KBM tatap muka dibuka.
Terpisah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Temanggung, Ahmad Muhdzir menyampaikan, atas musibah itu, pihaknya akan bertanggungjawab untuk memberikan kontribusi dalam rangka menyelesaikan pembangunan yang terdampak bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: